Advertisement

Promo November

Kemenag Klaim Kasus Kesehatan saat Puncak Haji 2024 di Arafah Terkendali

Newswire
Selasa, 18 Juni 2024 - 12:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Kemenag Klaim Kasus Kesehatan saat Puncak Haji 2024 di Arafah Terkendali Kepala Pusat Kesehatan Haji (Kapuskes) Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo (kiri) saat meninjau pos kesehatan di jalur Jamarat, Mina, Selasa (18/6/2024). (ANTARA - Asep Firmansyah)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kasus gangguan kesehatan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) 1445 Hijriah/2024 Masehi relatif lebih rendah jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan bahwa kasus-kasus gangguan kesehatan saat puncak haji di Arafah pada tahun ini lebih rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Advertisement

"Alhamdulillah, kalau dibandingkan tahun lalu jauh ya. Tahun ini lebih soft dan kalau kita lihat dari jamaah haji yang sakit juga tidak banyak," ujar Liliek saat meninjau posko kesehatan haji di jalur Jamarat, Mina, Selasa (18/6/2024).

Liliek tidak merinci angka perbandingan antara tahun lalu dengan saat ini. Namun, ia mencontohkan kapasitas tempat tidur di pos kesehatan di Mina masih tersedia.

Dari 20 tempat tidur yang disediakan, baru terisi 15 orang yang saat ini tengah menjalani perawatan. "Kita ke sana ada 20 bed, lima bed nganggur tuh. Jadi, itu kan indikator bahwa alhamdulillah jamaah kita lebih sehat, lah, dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Ia juga memastikan ketersediaan obat di tiap-tiap pos kesehatan di jalur Jamarat serta di KKHI. Dari kapasitas obat yang dibawa, kurang dari 50 persen yang sudah terpakai.

"Dari kapasitas yang kita bawa, belum 50 persen yang kita pakai, jadi stoknya masih banyak," kata dia.

Namun, yang menjadi catatannya, yakni ketersediaan obat di maktab-maktab. Apabila obat di maktab habis, akan memerlukan waktu untuk menambah stok, karena terbatasnya akses transportasi.

"Jadi, kalau ada teman-teman di maktab yang agak jauh dari pos kesehatan, kalau obatnya kurang, dia mau ngambilnya lagi agak membutuhkan waktu. Itu yang kadang-kadang membuat ketersediaannya di waktu pas mepetnya itu, jadi seolah-olah langka," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tembus Angka 30 Persen, Begini Perkembangan Tol Jogja-Solo-YIA Ruas Trihanggo-Junction Sleman

Sleman
| Rabu, 06 November 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat

Wisata
| Rabu, 30 Oktober 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement